Toraja sebuah kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan, di pimpin oleh bupati Bernama Theofilus Allorerung. Ibu kota kabupaten toraja adalah Makale. Sebelum pemekaran kabupaten tanah toraja luas wilayah 3.203 km² dengan jumlah penduduk sebanyak 221 .081 jiwa di tahun 2010. Suku Toraja mendiami daerah pegunungan sangat mempertahankan gaya hidup yg khas juga masih menunjukkan gaya hidup Austronesia yg asli dan hampir sama dengan budaya Nias. Daerah tanah toraja termasuk salah satu obyek wisata di daerah Sulawesi Selatan. Pemekaran Berdasarkan UU Nomor 28 Th 2008, di bagian utara wilayah kab tanah toraja dimekarkan menjadi Kabupaten Toraja bagian Utara. Ekonomi Kebanyakan masyarakat Toraja hidup sebagai petani.
Komoditi andalan dari daerah Toraja adalah kopi, cengkeh, dan sayur-sayuran, cokelat juga vanili. Perkenonomian di Tana Toraja digerakkan oleh enam pasar tradisional dengan sistem perputaran setiap enam hari. Ke enam pasar yang ada ialah: pertama Pasar Makale, ke dua, Pasar Rantepao ke tiga Pasar Ge'tengan ke empat Pasar Sangalla' ke lima Pasar Rembon ke enam Pasar Salubarani Obyek wisata Miniatur rumah Toraja pada sebuah perayaan th 1910 sampai 1940 Tana Toraja adalah salah satu daya tarik wisata Indonesia, didiami oleh Suku Toraja yg mendiami daerah pegunungan juga mempertahankan gaya hidup yg khas juga masih menunjukkan gaya hidup Austronesia aslinya dan mirip dgn budaya Nias. Daerah ini termasuk salah satu obyek wisata di daerah Sulawesi Selatan. Buntu Kalando rumah/Tongkonan tempat Puang Sangalla' Raja Sangalla berdiam. Sebagai tempat peristirahatan Puang Sangala' juga merupakan Istana tempat mengelola pemerintahan kerajaan Sangalla' pada masa itu, Tongkonan Buntu Kalando bergelar (tando tananan langi) lantangna Kaero tongkonan layuk. Sekarang Tongkonan Buntu Kalando dijadikan sebuah Museum Tempat peyimpanan benda-benda peninggalan kerajaan Sangalla'. Pallawa Tongkonan Pallawa merupakan salah satu tongkonan atau rumah adat yg sangat menarik juga berada di antara pepohonan bambu yang berada di puncak bukit. Tongkonan tersebut didekorasi dgn sejumlah tanduk kerbau yg ditancapkan di bagian depan rumah adat. Terletak sekitar dua belas km ke arah utara dari Rantepao. Londa ialah bebatuan curam di ssamping makam khas Tana Toraja. Salah satunya berada di tempat yang tinggi dari sebuah bukit dengan gua yang cukup dalam dimana peti-peti mayat susun sesuai dgn garis keluarga, di satu sisi bukit yang lainya dibiarkan terbuka menghadap ke arah pemandangan hamparan yang hijau. Terletak sekitar lima km ke arah selatan dari Rantepao. Kete Kesu adalah Obyek yang tak kalah mempesona di desa ini berupa sebuah Tongkonan,bangunan dan lumbung padi megalith di sekitarnya. Lebih kurang seratus meter di belakang perkampungan tersebut terdapat situs pekuburan tebing dgn kuburan bergantung juga tau-tau dalam bangunan batu yang di pagari. Tau-tau ini menampakan penampilan pemiliknya sehari-hari. Perkampungan tersebut juga terkenal dengan keahlian seni ukir yg dimiliki oleh penduduknya dan sekaligus menjadi tempat yang bagus untuk berbelanja souvenir. Terletak sekitar empat km dari tenggara Rantepao. Batu Tumonga Di kawasan tersebut anda dapat menemukan lebih kurang lima puluh batu menhir di dalam satu lingkaran dengan empat pohon pada bagian tengah. Sebagian besar batu menhir ketinggiannya sekitar dua hingga tiga meter. Dari tempat ini juga dapat melihat keindahan Rantepao atau lembah sekitarnya. Letaknya di daerah Sesean dengan ketinggian 1300 meter dpl. Lemo Tempat tersebut sering disebut sebagai rumah para arwah. Di pemakaman Lemo dapat melihat mayat yang disimpan di udara terbuka, pada tengah bebatuan yg curam. Kompleks pemakaman tersebut merupakan perpaduan antara kematian, riwal dan seni. Di saat-saat tertentu pakaian dari mayat-mayat akan diganti dgn melalui upacara Ma' Nene
Usaha Konservasi di Tana Toraja adalah salah satu tempat konservasi peradaban budaya proto melayu AUSTRONESIA yang masih terus terawat sampai saat ini. Kebudayaan adat istiadat, seni seni tari, musik, seni sastra lisan, bahasa, ukiran, tenunan dan kuliner yg masih sangat Tradisional, membuat Pemerintahan Indonesia mengupayakan supaya Tana Toraja bisa dikenal oleh dunia Internasional, salah satunya adalah mencalonkan Toraja ke unesco
untuk menjadi Situs Warisan Dunia unesco sejak th 2009. Hal tersebut didukung oleh negara Jepang untuk menjadikan Tana Toraja sebagai Situs Warisan Dunia, Jepang sendiri akan ikut serta dalam upaya konservasi tersebut, khususnya terkait masalah rumah adat di daerah itu. Dukungan tersebut disampaikan dalam pertemuan antara delegasi japan Indonesia di Poznan, Polandia, Sabtu 11 september 2010, Pertemuan dilakukan sesudah usainya Pertemuan Para Menteri Kebudayaan eropa dan Asia (Asia-Europa Culture Minister Meeting/ASEM) yang keempat pada 9-10 bulan September di Poznan yang dihadiri masing-masing perwakilan dari sekitar empat puluh negara di Asia dan Eropa. Pemekaran Daerah Kota Makale termasuk ibukota Kabupaten Tana Toraja akan dinaikkan menjadi kodya.
Sampai di sini article tanah toraja, jika ingin lebih lengkap lihat lihat saja di wikipedia, di sana berbagai pengetahuan telah di muat dan di saring oleh ahlinya, sehi