Mandailing adalah salah satu sub Suku Bangsa Batak yang menduduki Kabupaten kabupaten padang lawas, Mandailing Natal, Kabupaten Padang Lawas Utara, juga sebagian Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera bagian Utara. Sebagian mengatakan bahwa suku Mandailing termasuk bagian Suku Batak. Akan tetapi pihak lainnya berpendapat bahwa suku Mandailing termasuk kelompok masyarakat yang berbeda. Hal ini dapat di lihat dari perbedaan sistem sosial, kepercayaan dan asal usul. Pada masyarakat Minangkabau, suku Mandailing atau Mandahiliang menjadi sebuah nama suku yang ada di masyarakat tersebut. Asal usul dari Nama Mandailing atau Mandahiling di taksirkan berasal dari kata Mandala dan Holing, yang artinya sebuah wilayah Kerajaan Kalinga. Kerajaan India tersebut diperkirakan telah membentuk koloni mereka sejak abad ke dua belas, yang datang dari Portibi hingga Pidoli. Dalam Bahasa Minang kabau, Mandailing artinya sebagai mande hilang yang bermaksud (ibu yang hilang). Oleh karena itu ada pula anggapan yang menyatakan bahwa masyarakat Mandailing asalnya dari Kerajaan Pagaruyung di Minang kabau Adat istiadat suku Mandailing diatur dalam Surat Tumbaga Holing (Serat Tembaga Kalinga), yg selalu dibacakan pada upacara-upacara adat. Masyarakat Mandailing mengenal tulisan yg dinamakan Aksara Tulak-Tulak, yg merupakan varian dari aksara Proto pulau Sumatera, yang berasal dari hurufPallawa, bentuknya tak jauh berbeda dengan Aksara Minang kabau, Aksara Rencong dari daerah Aceh, Aksara Sunda Kuna, juga Aksara Nusantara yang lain. Walupun Suku Mandailing memiliki aksara yang dinamakan urup tulak-tulak dan gunakan untuk menulis kitab-kitab kuno yg disebutpustaha "pustaka". Namun sangat sulit menemukan catatan sejarah mengenai asal usul Mandailing sebelum abad ke sembilan belas. Pada Umumnya pustaka-pustaka ini isinya catatan pengobatan secara tradisional, atau ilmu-ilmu gaib, juga ramalan-ramalan tentang waktu yang baik atau buruk, dan juga ramalan mimpi. Kekerabatan Mandailing sendiri mengenal paham kekerabatan, baik patrilineal ataupun matrilineal. Dalam sistem patrilineal, masyarakat Mandailing mengenal marga. Di Mandailing cuma dikenal belasan marga saja, diantaranya Nasution, Harahap, lubis, Pulungan, Batubara, rambe, Parinduri, Lintang, Hasibuan, Dalimunthe, Rangkuti, Mardia, Daulay, tanjung, Matondang, dan Hutasuhut. Sejarah Mandailing atau Marga Mandahiling Marga Batak Loebis, Abdoellah tahun 1926. Riwajat Mandailing, kutif dari Mangaraja Ihoetan, Riwajat Tanah Wakaf Mandailing di Soengai Mati, . Medan. Harahap, Basyral Hamidy tahun 1993. Horja, Adat Istiadat Dalihan Na Tolu. PT Grafiti Bandung. Harahap, Basyral Hamidy tahun 2007. Greget Tuanku Rao. Komunikasi Bambu. Parlindungan, Mangaraja Onggang tahun 1967. Pongki Na Ngolngolan gelar Tuanku Rao. Tanjung Pengharapan. Sumatera Utara, Jawatan Penerangan tahun 1953. Negara Republik Indonesia Provinsi Sumatera Utara. Kementrian Penerangan. Tapanuli Selatan, Berita Keluarga tahun 1958. Tampakna Do Rantosna, Rim Ni Tahi Do Na Gogo. Keluarga Tapanuli Selatan. Loebis, A.B. Tahun 1998. Adat Perkawinan Mandailing. Keluarga Tapanuli Selatan. Drakard, Jane tahun 2003. Sejarah Raja-raja Barus. Dua Naskah dari Barus. Gramedia Pustaka Utama.
Barangkali anda sudah ngantuk, kalau ngantuk anda bisa bikin kopi dulu, lalu berkunjung lagi ke sini untuk baca-baca article lain dari kami baranglali anda akan menemukan sesuatu yang anda cari selama ini, namun untuk sekarang kami akan memuat beberapa hal saja, mungkin nantinya pengen berbagi liric lagu-lagu kenangan supaya pembaca bisa download mp3 kenagan, soalnya saya suka dengan lagu tahun 90an, barusan saya download mp3 conny dio - setitik air, lagunya sangat menyentuh hati dan ada lagi lagu dari lady avisha yang tak kalah menarik, ok mumpun anda masih di sini cangan lupa book mark halam ini, siapa tau nanti ada teman anda mencari grosir kopi luwak jadi anda bisa membantunya menemukan tempat beli kopi luwak asli dengan harga murah dan berkwalitas,